Apa Sih, Yang Tak Bisa Dilakukan Demi Cinta

Demi cintanya, Jamie Nieto melakukan keajaiban pada saat hari pernikahannya. ia mampu menggerakkan kakinya yang lumpuh!

Pelayan yang Baik Hati dan Laki-Laki Tua Bertangan Buntung

Pelayan restoran cepat saji ini sungguh berhati mulia. Apa yang ia lakukan mendapat pujian dari netizen di seluruh dunia.

Gelandangan yang Menjadi Pahlawan

Meski gelandangan, wanita ini telah menyelamatkan sebuah toko kosmetik dari kemalingan. Ia pun mendapat banyak simpati dari netizen

Dahulu Baralek, Sekarang Pesta

Banyak perbedaan yang kita temui dalam acara baralek atau yang disebut pesta antara Zaman dahulu dengan Zaman sekarang. Apa saja perbedaan itu, yuk, disimak artikelnya.

Anda Pasti Terharu, Mengapa Pemilik Restoran Ini Menutup Usahanya

Dia adalah laki-laki istimewa dan sangat disayangi para pelanggan. Sesuatu tiba-tiba mengubah jalan hidupnya. Yuk, kenalan dengan dengan sosok yang bernama Tim Harris ini

Selasa, 25 Juli 2017

Apa Sih Yang Tak Bisa Dilakukan Demi Cinta?


Mantan atlit lompat tinggi olimpiade asal AS, Jamie Nieto, melakukan suatu hal penting karena cinta dan sebuah janji yang ia ucapkan pada sang kekasih, seorang atlit lari halang rintang Jamaica, Shevon Stoddart, untuk melakukan hal yang mustahil pada hari pernikahannya, yakni: berjalan.
Jamie Nieto mengalami cedera parah setelah kecelakaan bulan April 2016 lalu. Ia menderita cedera saraf tulang belakang yang menyebabkan lumpuh sebagian tubuhnya.
Meski pihak medis tidak bisa memastikan apakah Nieto, 40 tahun akan bisa berjalan lagi, ia mengatakan bahwa tak ada keraguan dalam pikirannya kalau ia akan sembuh total pada suatu hari nanti.
“Aku merasa tidak terlalu cepat. Aku ingin menjadi lebih baik. Aku akan membuatnya lebih cepat, tidak mau terlalu lambat. Tapi aku berusaha menjadi pejalan sebaik aku bisa.” Begitu ucap Nieto pada Associated Press
Pada hari Sabtu, Nieto sungguh-sungguh berjalan dengan kedua kakinya ketika masuk ke gereja di San Diego, memegang orang yang dicintainya saat menuju altar. Sementara Stoddart menyanyikan lagu balada ‘Because You Loved Me’-nya Celine Dion. Ketika mereka mengucapkan sumpah, deraian air mata pun tumpah orang yang mereka cintai pun tumpah di deretan bangku di depan altar.  Teman dan kerabat yang berkumpul bertepuk tangan dan memberikan pujian.

Dukungan kuat Stoddart juga membantu Nieto bangkit melawan penyakit yang ia alami. Pasangan tersebut pertama kali bertemu sekitar tahun 2010, saat keduanya tampil dalam sebuah audisi iklan TV
“Aku hanya berkata, Hai,” Nieto mengenangnya. Meskipun Stoddart yang berhasil mendapatkan peran di audisi itu, tak ada perasaan kecewa; keduanya tertap berhubungan via Facebook, dengan Nieto menyarankan pada satu hal kalau mereka sebaiknya mengadakan makan malam setelah pertemuan awal tersebut. Hubungan mereka berkembang semenjak itu.
Kemudian, kecelakaan tersebut awalnya menyebabkan ia tak merasakan tangan dan kakinya. “Kami membicarakan perkawinan sebelum musibah itu terjadi, dan saat aku kecelakaan, jelas bagiku,’apalagi yang kami tunggu?’ Kau tak akan pernah tahu- kau bisa saja meninggal besok,” ujarnya. “Aku menanyakan apakah ia siap menikah sekarang atau menunggu hingga aku pulih.”
Stoddart mendukung Nieto melanjutkan proses pemulihannya.

“Aku terus menyemangatinya,” ujar Stoddart dalam sebuah wawancara dengan kantor berita AP. “Setelah dia bisa berjalan menuju altar, Aku mulai suka, ‘OK, sekarang lari.’ Aku terus mendorongnya sehingga ia bisa menjadi yang terbaik yang ia bisa.


Sumber berita dan gambar di ambil di sini

Kamis, 13 Juli 2017

Cara Unik Memetik Kelapa di Pariaman

Di Sumatera Barat khususnya di Pariaman, beruk (baruak) dipekerjakan sebagai pemetik kelapa. Biasanya si Ajo si pemilik beruk akan berkeliling kampung naik sepeda atau motor  dengan beruk  duduk di stang, berkeliling menawarkan jasanya dari satu kampung ke kampung lainnya. Waktu saya ke Pauah Kamba, Pariaman, tempo hari, pernah melihat  seorang Ajo keliling kampung menawarkan jasa memetik kelapa. Si beruk dengan gagahnya nangkring di atas stang motor.

Kabupaten Pariaman, Sumatera Barat memang dikenal sebagai sentra penghasil kelapa. Hampir seluruh wilayahnya ditumbuhi pohon kelapa.  Pohon kelapanya tinggi menjulang hingga beresiko untuk dipanjat oleh manusia. Oleh sebab itu orang-orang di sana memberdayakan beruk. Saya kira itu bukan  bentuk eksploitasi karena sudah sifat orang minang barangkali, tidak mau mengambil pekerjaan yang beresiko tinggi. Jadi kalau beruk yang di suruh memetik kelapa, sudah merupakan natural habitnya. Tinggal melatihnya untuk bisa menuruti perintah sang Tuan memetik kelapa yang tua.

Saya pernah bertanya pada mintuo (bini mamak) orang Pauah Kamba, tentang beruk pemetik kelapa. Katanya untuk setiap 1 buah kelapa yang dipetik, upahnya 200 rupiah ( tak tahulah apa sekarang sudah naik). Seekor beruk mampu memetik buah kelapa hingga ratusan. Kalau bisa memetik 500 kelapa sehari, si Ajo bisa membawa pulang uang 100 ribu. Bahkan bisa lebih kalau beruknya terlatih.

Kondisi geografis Pariaman memang terletak di kawasan pesisir pantai Sumatera. Tiap kali ke sana, saya terkagum-kagum karena banyaknya pohon kelapa di mana-mana. Di halaman rumah, di parak-parak (kebun), selalu saja ditumbuhi pohon kelapa. Bahkan saya sempat berseloroh, mungkin lebih banyak pohon kelapa di Pariaman daripada jumlah penduduknya. Bahkan konon pernah saya dengar, pemda setempat bakal menerapkan pajak bagi pemilik pohon kelapa. Tak tahulah, apakah penerapan pajak kelapa itu berlaku atau tidak. Karena itulah, profesi pemungut kelapa masih bertahan sampai sekarang. Beruk-beruk tersebut diperjualbelikan dan “ditraining’ untuk terampil membedakan dan memetik buah kelapa. Harga beruk di pasaran dijual dari ratusan ribu sampai jutaan. Beruk betina lebih disukai karena  penurut dan tak suka melawan.

Pernah sekali saya melihat aksi beru memetik kelapa. Si beruk dikalungi tali oleh tuannya, dan disuruh memanjat Kelapa. Di puncak pohon, baruak tersebut dengan lincah memelintir kelapa tua dengan kaki dan tangannya. Seahli seorang Rambo memelintir kepala tentara Vietkong. Dari bawah, si Ajo mengendalikan baruak itu pakai tali. Istilahnya “remote control’.

Sekali lagi, saya tak menganggapnya ini bentuk eksploitasi karena saya melihat beruk pemetik kelapa ini sehat-sehat dan besar-besar. Bulu-bulunya halus seperti bulu kucing peliharaan. Tampangnya juga sangar. Bagi saya orang awam agak ngeri dekat-dekat. Sekali menyeringai takutlah awak dibuatnya. Jadi berkesimpulan beruk tersebut dipelihara dengan baik oleh tuannya, karena mereka tahu, beruk tersebut adalah sumber penghasilannya.


Saya juga pernah baca di koran beberapa tahun lalu, ada kejadian seekor beruk pemetik kelapa menyerang tuannya sampai mati karena si beruk ini mengamuk karena tuannya marah-marah dan terlalu memforsir tenaganya. Jadinya ia melawan. Bila merasa dieksploitasi, baruak juga bisa protes dan melawan. Kalau tak bisa melawan paling juga stress dan akhirnya gantung diri. Yang rugi toh si Ajo pemilik beruak.
Yuk, lihat aksi si beruk

artikel ini pernah dipublikasikan di sini

Kamis, 17 Maret 2016

Toko Pizza Ini Dibanjiri Pembeli Karena...


Adalah Walter Gloshinski dan istri, Judy, membuka sebuah toko Pizza di Reno, Nevada, yang diberi nama The Pizzeria. Apa yang istimewa toko ini? Apakah Pizza yang mereka jual spesial? Tidak! Pizza yang mereka jual seperti pizza pada umumnya dan kue pie khas New York. Yang mereka tawarkan adalah senyum dan harapan bagi orang yang berkebutuhan khusus.

“Kami melakukannya karena ini memang harus dilakukan, di luar sana tak ada pekerjaan untuk anak-anak berkebutuhan khusus, jadi mereka bisa jadi pengangguran,” ujar Gloshinski pada ABC News.

Gloshinski bekerja sebagai guru pendidikan khusus di Texas, California, dan Ohio selama 25 tahun dan menciptakan program di mana anak-anak berkebutuhan khusus mampu bekerja di toko roti dan pizza. Ia mengatakan sistem pendidikan di AS tidak menyediakan  pendidikan yang cukup bagi anak-anak berkebutuhan khusus. Setelah berhenti jadi guru bulan Oktober lalu, Gloshinki memutuskan melanjutkan pembelaannya di sektor swasta.

“Kami memutuskan membuka Pizzeria, dan kami melakukan ini dengan uang kami sendiri. Setiap orang selalu berpikir  bahwa orang lain akan  merawat orang berkebutuhan khusus,” ujar Gloshinski.
Pasangan suami istri tersebut mendapat pinjaman 300 ribu dolar untuk memulai usaha Pizzeria, dan dukungan masyarakat sungguh luar biasa. Pizzeria ramai dikunjungi pembeli, hingga Gloshinski terpaksa menutup tokonya lebih awal karena kehabisan adonan pizza. Banyak yang antri di luar toko sebelum toko dibuka, dan setiap meja segera penuh dalam hitungan menit.

The Pizzeria mempekerjakan enam orang karyawan; Gloshinski dan istrinya, dua orang chef sukarelawan, dan dua orang pekerja berkebutuhan khusus.

Gloshinski juga mengatakan dia berharap suatu hari nanti membuat program pensiun  bagi karyawannya. 

Senin, 14 Maret 2016

Punctuation


Punctuation adalah tanda baca. Kalau dilihat, tanda baca dalam bahasa Inggris hampir sama dalam bahasa Indonesia. Jadi bila kita memahami tanda bahasa Indonesia, maka kita dengan mudah memahami tanda baca bahasa Inggris.

Dalam menulis, tanda baca ini mempunyai fungsi yang sangat penting agar pembaca mudah memahami kalimat, tidak salah mengartikan sehingga ide yang disampaikan penulis diterima dengan baik oleh pembaca.

Berikut ini ada beberapa tanda baca dalam bahasa Inggris yang perlu kita tahu agar mudah memahami  bahasa tersebut.
·         [ . ] titik menandai akhir suatu kalimat, ada kalanya menandai suatu singkatan seperti
mph.    = mile per hour
etc.      = et cetera
In.        = inch

·         [ , ] koma, berguna untuk membagi suatu kalimat menjadi satuan-satuan arti yang lebih kecil (mis. klausa) sehingga mempermudah pemahaman dalam bacaan. Penggunaan koma kerap dapat diabaikan, yakni bersifat manasuka (optional). Jika ragu, tak usah gunakan koma, tapi jika ia membuat makna kalimat lebih jelas, lebih baik dipakai. Untuk pemakaian koma lebih jelas, bisa di baca di sini.

·         [ ? ] tanda tanya, tempatnya di akhir kalimat yang merupakan pertanyaan.
contoh. 
Is that your answer?
Why don’t you listen?

·         [ ! ], tanda seru tempatnya di akhir kalimat untuk menyatakan tekanan perasaan, mis. Dalam suatu seruan. Jika dalam kalimat yang mempunyai tuturan langsung  di dalamnya, maka baik tanda tanya maupun tanda seru  dapat digunakan di akhir tuturan langsung dalam kalimat.
contoh:
‘What a mess!’ she said
What a nuisance! We’re run out of fuel.

·         [ ; ], Titik koma, digunakan dalam tulisan resmi. Ia lebih berat daripada koma. Gunakan titik koma terutama untuk memisahkan dua kalimat yang artinya berhubungan dekat.
contoh.
Many people dislike using semi-colons; personally, I find the semi-colon a very useful punctuation marks.

·         [ : ] Titik dua serupa  dengan titik koma. Hanya saja titik dua menyiratkan bahwa  apa yang mengikuti merupakan penjelasan mengenai apa  yang mendahuluinya.
Contoh.
They ordered a huge four-course lunch; first they had soup, then a chicken curry; this was followed by iced cream; and finally cheese and biscuits.

·         [ - ] Tanda garis/ pisah dan tanda [ ( ) ] tanda kurung. Kedua tanda ini berguna untuk memisahkan  sebagian kalimat yang menambahkan keterangan bawahan, dan dapat ditiadakan. Dalam bahasa Inggris Amerika disebut parenthesis, dan  bahasa Britsh English disebut bracket.
Contoh.
The second of the wanted men (George Matthews) has not been seen for several years.
The second of the wanted men –George Matthews- has not been seen for several years.

·         [ “ “ ] atau [ ‘ ‘ ] tanda petik digunakan untuk mengapit tuturan langsung  atau bahan kutipan yang lain.


Demikianlah beberapa tanda baca atau punctuation dalam bahasa Inggris. Semoga bermanfaat.

Word Order

Word Order atau susunan yang paling umum dalam bahasa Inggris adalah subjek + Verba + Objek. Berkaitan  denga urutan kata, terdapat beberapa kaidah yang perlu kita tahu. Kaidah-kaidah yang mengatur tata urutan kata dalam bahasa Inggris. Berikut ini dijelaskan beberapa kaidah tersebut.

1.    Kalimat yang diawali oleh there
Ø  There are many students in the classroom
Ø  There was an accident in the street lasst night
Ø  Ther is no basis for this complaint

2.    Kalimat yang diawali oleh frasa preposisi, mempunyai verba intransitif yang menunjukkan keberadaan sesuatu hal; dan kata yang merunjuk tempat.
Ø  In the box were several books
Ø  On the corner stood a police officer
Ø  Here is the book you lent me
Ø  Nowhere have I seen such beautiful weather
Ø  In the classroom are some students who are studying math

3.    Kalimat pengandaian ipe dua dan tiga tanpa penghubung if dan unless.
Ø  Were he ask her, she would surely help him
Ø  Had he  known, he would have come
Ø  Were he a doctor, he would cure the patient

4.    Kalimat yang diawali oleh kata-kata yang berbau negatif seperti never, hardly, seldom, rarely, barely, scarcely, not only, at no times, nowhere, dll.
Ø  Not only they go but they also stayed until the end
Ø  Never has the word face so many problems
Ø  At no time were the pessenger so many problems

5.    Kalimat yang diawali dengan only dan keterangan waktu
Ø  Only once was John late to class
Ø  Only after her mother died, did she know loneliness

6.    Kalimat yang diawali oleh kata-kata keterangan down, in, out dan up; mempunyai verba dan nomina subjek
Ø  Down cme the train
Ø  In walked the doctor with his bag in hand

7.    Kalimat yang diawali oleh few, such, so dan little
Ø  Little did she know that she had won the grand prize
Ø  So great was love  for her children that she sacrificed everything for them

8.    Verba utama mengawali kalimat pasif yang dipecah
Ø  Held as hostages were several reporters
Ø  Discovered at the bottom of the well were two small children

9.    Kalimat tanya yang diawali oleh verba bantu auxiliary
Ø  Can he go to school?
Ø  Can you come to the party tonight?
Ø  Would you like to visit us one day?

10.              Kalimat tanya yang diawali oleh W-h
Ø  What are you doing?
Ø  What is your name?
Ø  Where do you stay?
Ø  How old are you?

Demikianlah sekilas mengenai susunan kata dalam bahasa Inggris semoga bermanfaat.


Jumat, 11 Maret 2016

Risma dan Anabel


Ketika pertama kali menginjakkan kaki di Jakarta, Risma membawa segudang harapan. Bu Zuraida orang kaya di kampungnya, menawari pekerjaan di rumah adik bungsunya di Jakarta. Mengenai ongkos keberangkatan, gaji yang bakal ia terima membuat Risma tertarik apalagi setelah mendapat restu dari ibunya, Risma semakin bersemangat karena ia sama sekali belum pernah menginjakkan kaki di kota metropolitan itu. Tak tanggung-tanggung, Risma diongkosi naik pesawat terbang. Delapan belas tahun usianya hanya dihabiskan di kampung yang sepi membantu orangtua menggarap sawah milik Bu Zuraida dan sesekali membantu wanita itu di rumahnya. Tapi yang paling membuat Risma bersikeras  tak lain adalah ingin berbuat sesuatu untuk keluarga. Ayah yang selama ini menjadi tulang punggung, dua tahun lalu tak bisa lagi diandalkan. Hari-harinya hanya dihabiskan di tempat tidur. Kata dokter Ayah terkena stroke. Tak ada yang bisa mereka perbuat selain pasrah. Semua barang berharga di rumah lenyap satu persatu untuk biaya pengobatan Ayah. Ibu lah yang sekarang banting tulang, menghidupi mereka. Masih untung ketiga adiknya masih bisa sekolah walau pun Risma harus membuang keinginannya masuk SMA jauh-jauh.

            Tapi Risma tak menyesali semua itu. Tak peduli kalau sekarang ini ia harus terpisah jauh dengan keluarga. Lagipula waktu itu Risma yakin, walau belum mengenal sama sekali sosok Bu Henidar, ia percaya, beliau pasti orang baik. Sama halnya dengan Bu Zuraida.

            Tapi harapan memang tak selalu sebangun dengan kenyataan. Sifat Bu Henidar ternyata bertolak belakang dengan kakaknya itu. Perilaku dan gaya hidupnya pun jauh dari yang Risma bayangkan. Sangat modern. Lebih dari itu orangnya ternyata judes dan galak.

            Walau selama ini Risma sudah melakukan pekerjaannya dengan baik, tapi ternyata belum cukup. Wanita itu selalu saja merasa tidak puas. Hampir semua pekerjaannya dicela atau paling tidak dikomentari sinis. Ada saja yang tak berkenan. Masakan yang keasinan, mencuci tak bersih, pakaian yang disetrika tak licin, rumah yang berantakan, sampai-sampai ia mencela kalau Risma berbadan bau. Kalaulah tak ingat orang-orang di kampung, pasti ia sudah meninggalkan wanita itu. Tapi ia berusaha sabar. Bisa jadi itu semua hanya pelampiasan saja. Bukankah banyak perawan tua berperangai seperti itu?

            Entahlah, Risma tak habis pikir mengapa wanita itu belum juga menikah. Segalanya ia punya kecuali suami. Rumah punya, mobil ada dan karirnya pun bagus mengepalai suatu departemen di sebuah bank terkemuka. Wajahnya pun juga masih cantik dan awet muda. Belum tampak jejak-jejak kekalahan melawan usia di wajahnya. Tapi mengapa tak ada laki-laki yang menaruh hati? Apakah ia patah hati? Ah, Risma tak mau berpikir lebih jauh. Apa urusannya?

            Satu hal yang paling tak ia sukai yakni mengurus hewan peliharaan Bu Henidar. Seekor anjing jenis Tsih Tzu berwarna putih keabu-abuan. Bulu-bulunya bikin Risma harus menahan bersin tiap kali mengurusnya. Bagi Bu Henidar, hewan  itu adalah makhluk yang paling ia sayangi. Ia tak segan-segan mengeluarkan jutaan rupiah hanya untuk sebuah kandang seekor anjing lucu bernama Anabel. Makanannya pun tak boleh sembarangan, harus mengandung omega 3 biar bulu-bulunya tetap mengkilap terjaga. Setiap bulan ia pun membawanya ke Happy Pets,  untuk membersihkan dan merapikan bulu dan pemeriksaan kuku. Betapa sejahteranya hewan itu, tak sebanding dengan derajatnya. Sungguh kontras dengan kehidupan Risma. Tiap hari harus bangun pagi, membersihkan rumah, menyiapkan makanan, mencuci, ke pasar dan urusan tetek bengek lainnya dan itu pun ditambah dengan omelan-omelan.

            Suatu pemandangan yang menggelikan bila melihat Bu Henidar menonton tivi di ruang tengah. Anabel selalu di pangkuannya dan menyisir bulu-bulunya dengan slicker comb. Ada rasa cemburu yang tak ia sadari merayap pelan-pelan dalam hatinya. Betapa mesra hubungan mereka. Memang Anabel tak hanya sekedar hewan peliharaan Bu Henidar. Ia memperlakukannya layaknya manusia. Seringkali Risma melihat Bu Henidar mengajaknya anjing itu bercakap-cakap. Dulu ia merasa aneh tapi lama-lama ia menjadi terbiasa.

***
            Tapi hari ini Risma merasa senang, pasalnya Bu Henidar pergi ke luar kota selama tiga hari. Kepergian wanita itu membuat Risma bebas dari rutinitas yang melelahkan. Selama tiga hari ke depan ia akan menikmati hari-harinya untuk bersantai-santai dan memanjakan diri.

            Dengan segelas lemon tea dingin dan setoples biskuit yang bertabur coklat Risma duduk di sofa ruang tengah menatap tivi layar plasma 32 inci. Siang itu suasana begitu sepi. Di pojok ruangan tampak Anabel lagi tidur-tiduran. Tak ada suaranya yang khas. Apakah seekor anjing bisa merasakan kesedihan bila ditinggal tuannya?

            Dipencetnya remote. Tak ada acara yang menarik. Tak lama jarinya berhenti di saluran berita siang. Tatapannya tertuju pada berita-berita kriminal di tivi. Ada berita perampokan bersenjata, penemuan mayat bayi, kebakaran, penangkapan bandar narkoba, kecelakaan lalu lintas. 

            Tak lama, ia tertegun melihat berita selanjutnya. Seorang pembantu rumah tangga tewas disiksa majikan. Hanya dituduh mencuri perhiasan, sang majikan tega menyiksanya? Betapa mengenaskan. Tiba-tiba pikiran buruk melintas dipikirannya. Bagaimana kalau ia yang mengalaminya? Ah, tidak! Ia tak akan mengalami hal itu karena selama ini Bu Henidar hanya suka mengomel saja, tak pernah ia melakukan kekerasan fisik. Lagi pula Risma tidak pernah melakukan macam-macam. Ia tak pernah merusak barang-barang apa lagi mencuri.

            Akhirnya ia mematikan tivi. Lebih baik mengerjakan sesuatu yang membuat  Bu Henidar senang bila ia pulang nanti. Ia segera ke teras dan mengambil selang untuk menyiram tanaman. Tapi perhatiannya  kembali tertuju pada Anabel yang masih saja tak bergerak, tampak lesu. Ia hanya menggeleng melihat tingkah hewan itu.

            Tengah asyik menyiram tanaman ia dikejutkan oleh tukang pos yang sudah berdiri di depan pintu pagar. Setengah berlari Risma menghampirinya. Dadanya berdebar-debar ketika membuka surat dari kampung itu. Tiap kali menerima surat, selalu saja ia begitu. Dalam surat kali ini, keluh kesah ibu kali lebih panjang dari biasanya, tapi intinya kembali minta dikirimi uang untuk pengobatan Ayah.
***
Keesokan harinya, Risma mulai panik melihat perilaku Anabel. Anjing itu sama sekali tak menyentuh makanan yang ia sediakan. Susunya pun tidak diminum. Ia tampak begitu lemah. Tatkala mencium bau aneh, ia melihat ekor Anabel penuh dengan kotoran cair. Risma mundur beberapa langkah, merasa ada yang bergejolak di perutnya. Tapi pikirannya langsung dipenuhi rasa takut. Anabel adalah hewan kesayangan Bu Henidar, bisa jadi miliknya yang paling berharga. Kalau anjing itu mati, pasti ia akan menjadi bulan-bulanan Bu Henidar. Ia nyaris kalut, tak tahu harus bagaimana. Wanita itu masih belum pulang, rencananya besok baru kembali. Tapi untung ia tak kehilangan akal. Dengan cepat ia berlari ke ruang tengah, mengangkat gagang telepon dan memencet tombol. Sejurus kemudian terdengar suara di seberang sana.
            “Ada apa?”
            “Kapan Ibu pulang?”
            “Memang kenapa?” suara Bu Henidar penuh keheranan.
            “Anabel, Bu...”
            “Kenapa si Anabel?”
            “Ia sekarat!” kontan ucapan itu meluncur dari mulutnya. “Saya tak tahu apa yang harus dilakukan. Sebaiknya Ibu pulang.”
Bu Henidar tak ngomong apa-apa lagi. Yang terdengar hanya bunyi telepon ditutup.
***
            Bu Henidar tampak begitu tegang. Dari kaca spion tengah, Risma bisa melihat kecemasan terpancar di wajahnya. Dengan kecepatan tinggi ia mengendarai mobil seakan-akan tak mau kehilangan waktu. Sementara Risma hanya diam di jok belakang sembari menggendong Anabel dalam balutan kain seperti menggendong bayi. Sepanjang perjalanan tak henti-hentinya ia mengomeli Risma yang tak becus mengurus hewan kesayangannya itu. Risma hanya  diam, tak sepatah kata pun yang keluar dari mulutnya untuk membela diri.

Di klinik hewan, Anabel langsung digotong menuju tempat pemeriksaan. Mulai mata, hidung, mulut dan detak jantungnya diperiksa oleh dokter hewan. Bu Henidar terus membelainya. Jelas terpancar dari wajahnya rasa takut kehilangan. Tak terasa  setetes air mata mengalir di pelupuk mata Risma. Betapa beruntungnya hewan itu. Nyawanya seakan begitu berharga. Terbayang ia penderitaan Ayah. Seharusnya beliau juga mendapat perawatan yang layak, ditangani oleh dokter ahli. Tapi nyatanya ia  hanya dirawat di rumah dengan ala kadarnya.

            “Untung Ibu segera membawanya ke sini,” ujar dokter yang menangani.
            “Apa yang terjadi, Dok?” tanya Bu Henidar dengan wajah yang diliputi kecemasan.
            “Anjing ini kena Distemper!”
            “Lho, kok bisa? Padahal sudah divaksinasi.”
            “Nah, itu keberuntungan ibu yang ke dua. Kalau tidak, saya khawatir hal yang lebih buruk bisa saja terjadi.”
            Bu Henidar hanya pasrah. Tatkala perhatiannya beralih ke Risma, sorot matanya segera berubah.
            “Kau lihat? Baru kutinggalkan, kau sudah buat masalah. Apa sih yang bisa kau lakukan?”
            Risma hanya diam. Ia kehilangan kata-kata.
***
            Selama empat hari Anabel dirawat, Bu Henidar uring-uringan. Mulutnya tak kunjung diam, ada saja yang jadi bahan omelannya. Tapi untunglah pada hari yang ke lima Anabel sudah bisa dibawa pulang. Akhirnya mereka bisa berkumpul lagi.  Sepanjang sore yang cerah itu ia asyik  menyisir bulu-bulu Anabel dan memasang pita pada bulu yang menjuntai di atas kepalanya. Anjing itu kelihatan lebih sehat, suara guguknya yang khas mulai terdengar. Saat itulah Risma berusaha menemuinya untuk mengutarakan maksud hati.

            “Apa? Kau pikir aku mau meminjamimu kali ini? Enak saja! Pekerjaanmu saja nggak becus.”
            “Tapi saya butuh sekali, Bu, untuk biaya pengobatan ayah saya.”
            “Sudah kubilang, tidak! Utangmu bulan kemarin belum lunas, berani-beraninya pinjam uang lagi.”
            “Tolonglah, Bu. Saya butuh sekali. Kalau Ibu tak percaya, ini surat yang saya terima beberapa hari yang lalu,” Risma terus memelas. Ia tak punya harapan lain selain Bu Henidar.
            “Dasar bebal! Sepersen pun tak akan kupinjamkan!”
            “Saya rela bulan depan tidak digaji.”
            Bu Henidar masih bergeming. Terus saja membelai Anabel di pangkuannya.
            “Apapun akan saya lakukan demi membantu orang tua.”
            “Termasuk memerasku? Kau itu ya, makin lama makin bertingkah. Dikasih hati minta jantung.”
            “Tolonglah, Bu!”
            Risma kehilangan akal melunakkan hati wanita itu. Tapi ia tak akan menyerah. Di tengah keheningan, untuk mencari kata-kata yang tepat membujuk Bu Henidar, Tiba-tiba telepon berdering. Bu Henidar menyuruhnya mengangkat telepon itu.
            “Uni Risma ada?” terdengar suara di seberang sana. Risma tertegun, suara itu sangat dikenalnya, suara Amri, adiknya.
            “Iko Amri, yo?”                                                                           
            “Iyo,Ni! Ayah wak, Ni... Ayah indak ado lai, barusan alah bapulang, pulanglah Uni...” ujar Amri dengan suara bergetar, terbata-bata. Walau pun  singkat, suara di telepon itu membuat Risma terlonjak. Gagang telepon terlepas dari genggamannya. Serta merta tangisnya pecah. Butiran air mata menghambur di sela pipinya.
            “Hei, kau kenapa?” tanya Bu Henidar kaget melihat Risma meraung. Tapi Risma tak menjawab, ia hanya menatap lirih pada Bu Henidar dan anjing yang ada dipangkuannya.
***
            Dua minggu kemudian ketika wanita lajang itu sedang berada di kantornya, ia menerima pesan singkat dari Bu Zuraida. Sepertinya ia paham mengapa Risma tak mau balik lagi ke Jakarta. Pesan itu berbunyi;
            “Menyayangi hewan itu baik, tapi menyayangi sesama jauh lebih baik
            Bu Henidar mengerinyitkan kening, mencoba memahami apa maksud sms itu(*)

***

NB: 
Cerpen ini dimuat di Harian Padang Ekspres, 9 Januari 2011. Foto: gettyimage.com

Correct Usage (Part 2)

Pada bagian pertama correct usage kita sudah mempelajari beberapa kelompok kata yang sering kali ditanyakan dalam ujian TOEFL. Berikut ini kita membahas lanjutannya, kata-kata yang sering kali membuat ragu karena mirip tapi mempunyai arti dan penggunaan yang berbeda. Apa saja kata-kata tersebut? Yuk, kita cari tahu.

·         ITS dan IT’S (pron+v)
The snake is shedding its skin
It’s time to go home

·         KIND, SORT, TYPE (n). Kelompok kata ini bisa tunggal atau jamak. Bila tunggal, ditambahkan dengan that atau this. Bila jamak, dilengkapi dengan these atau those.
I like this kind of cookie
I like these kinds of cookies
He always buys that sort of shoe
He always buys those sorts of shoes
They enjoy reading that type of book
They enjoy those type of books

·         LATER (adj, adv), LATTER (pron, adj), LAST (adj). Later adalah bentuk komparatif dari late; latter mengacu pada benda atau orang kedua  yang disebutkan; dan last mengacu pada benda atau orang terakhir yang disebutkan.
The movie began later than we expected
Both Frank and Philip are likeable, but the latter is more intelligent
December is the last month of the year.

·         LIE, LIE (v). Kata kerja lie berarti to repose berbeda dari kata kerja lie yang berarti not to tell the truth
Lie (lay, lain, lying) he lies in the bed until noon
Lie ( lied, lied, lying) He lies, cheats, and steals

·         LIKE (prep), SUCH AS (prep), AS IF (conj). Like, diikuti oleh objek, berarti resembling; such as berarti for example; as if berarti as though dan diikuti sebuah adverb clause of manner.
He looks like is father (resembance = like +noun)
Fruits such as oranges and grapefruits grow in Texas  (such as + noun)
He looks as if he is tired

·         LOOSE(adj), LOSE (v), LOSS (n), LOOSEN(v)
I need screwdriver to tighten the loose screws
He is losing weight very quickly
She was saddened by the loss of her wedding ring
I am loosening the screws

·         MAYBE (adv), MAY BE (v). Maybe berarti possible or perhaps; may be adalah kata kerja yang menunjukkan  sebuah kemungkinan terjadi.
Maybe you will find the wallet you lost
She may be late

·         PASSED(v), PAST (adj, prep)
The car passed the house very slowly
The boy ran past the house

·         PERSONAL (adj), PERSONNEL (n). Personal berarti private, Personnel mengacu pada para pekerja atau staff dari sebuah perusahaan.

·         PRECEDE, PROCEED (v) Precede berarti to come before something else; proceed berarti to go forward or continue
The subject usually precedes the verb
After a brief interruption, we proceeded with class

·         PRINCIPAL (n, adj) PRINCIPLE (n). Principal berarti primary or very important dan juga jabatan yang diberikan pada kepala sekolah; principle berarti a belief or doctrine
The principal side effect of the drug is drowsiness
He experiment demonstrated a basic  scientific principle.

·         QUIET (adj), QUITE (adv). Quiet adalah lawan kata dari noisy; quite berarti completely or fairly.
After the children left, the house was quiet
She is quite beautiful
The film was quite good

·         RAISE, RISE (v). Raise berarti to lift, membutuhkan objek dan bisa berupa aktif  atau pasif; rise  berarti to seat oneself, tidak pernah pasif dan tak membutuhkan objek.
Raise ( raised, raised, raising) They raised the flag
Rise (rose, risen, rising) Prices have risen sharply

·         STATIONARY (adj), STATIONERY (n). Stationary berarti permanent, not changing places; Stationery mengacu pada kertas atau surat.
After stationary for two days , the cold front finally moved west
She wrote the letter on university stationery

·         SUPERIOR (adj) Superior selalu digunakan untuk membandingkan dua orang atau dua hal dan selalu diikuti oleh to, bukan than. Tidak pernah diikuti kata more atau most
Her score is superior to his

·         THOROUGH (adj) THROUGH (prep)
The report was very thorough
He walked through the room.

Demikianlah beberapa kata yang mirip tapi mempunyai arti dan kegunaan yang berbeda. Dengan mengetahui correct usage ini, setidaknya anda bisa membedakan penggunaannya. Semoga bermanfaat.